Zero
Oleh : Hana Matantu
Tulisan ini terlebih baiknya tidak terpublikasikan. Karna bahkan sehelai daun-Pun takkan mampu melihat isi cerita dari sajak yang tertuliskan. Namun pernah terbacakan dari salah satu sajak Emerson "Tinggalkan semua untuk cinta, patuhilah hati semata"
---
'Bunga Sajak', Ku-Butuhkan seorang pencinta dan seorang kawan. Seluruh perkawanan kau lebihi. Tak terbandingkan dan Tuna-Daya aku tetapi jadinya.
---
Kita terbakar seperti mentari yang tersembunyi dan asing. Cerita baru kini tepat terlukiskan di benak-Ku. Kadang aku berfikir 'Lo itu ilusi yang aku ciptakan atau memang nyata!'
Namu dibalik itu, ada kisah yang ingin aku sampaikan. Tentang sebuah perasaan kaku yang bermetamorfosa seperti kupu-kupu. Dia sering bungkam bila ditanya 'cinta'. Sering malu bila ditanya 'Rindu'. Karena dunia-Nya hanya mengenal hitam, putih, dan abu-abu. Sampai warna-warni indah itu datang dengan liar.
Hidup-Nya yang sunyi tersentuh getar. Namun, hingha kini dia masih tetap 'Kaku'.Bibir-Nya masih bisu. Dia terlalu hijau untuk memahami. Mestinya, semuanya berubah. Tapi dia terlalu percaya kepada rasa.
Dan dihari ketika pelangi indah-Nya pergi, dia rayap di dalam tangis sesak tanpa henti. Seketika bumi berputar terlalu cepat. Entah apa yang telah terjadi kepada 'Zero'. Seakan "Jauh Nan-Rindu--Dekat terasa jauh"
Separuh perjalanan telah berlalu, dan angkasa-Pun terasa sepi. Seakan wangi harum dari sebahagian tubuh-Nya takkan hilang dari benak sang 'Zero'.
Melati bertanya kepada cemara. Dalam selintasan, mengapa ada tarian yang memabukkan seperti itu? Seakan terlintas sejenak cemara berbisik ditelinga-Nya "Aku sekarang berbaring bersama seorang kawan yang lembut"
Eksistensi ini adalah ikatan, dan memenjarakan engaku dan aku. Pergilah dan mati, jangan malu hati ketika kau terbaring. Dalam debu ini, Ruh-Mu akan membumbung tinggi.
Tepat pada poin itu, perjalanan berakhir. Seketika berganti "Pergilah dan mati, menjeritlah seperti awan-awan. Menangis ketika awan awan telah mulai mengering"
'Bunga Sajak'. Pena telah hancur, pena telah jatuh. Dalam penulisan cinta akan sifat-sifat-Mu. Pikiran-Ku telah tersesat karena kesedihan yang amat sangat dari perpisahan dengan-Mu.
The end
Tuesday, April 9, 2019
Tags
# Opini Publik
About Sang Pencerah
Kelompok Marjinal is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates.
Opini Publik
Labels:
Opini Publik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment